all the things that make my mind itch to review..

Lagu Multidinamis : Bohemian Rhapsody (Queen)

Lama tak posting, ternyata sangat membuat saya begitu kangen dengan kawan-kawan pembaca sekalian 😦 Liburan panjang dengan banyak kesibukan nyatanya membuat penulis benar-benar lupa untuk membesarkan mengisi blog tercinta ini 😳 baiklah kawan, tanpa ba bi bu kita liat apa yang kita punya and here we go! Multi-dynamical song, Bohemian Rhapsody dari Queen. Yayy 😎

(gambar: ini dia tampilan cover pertamakali single ini keluar di tahun 1975)

Ngomong-ngomong soal review lagu, saya sangat amat tergelitik untuk membahas lagu satu ini (kayak humor aja). Jika pada postingan saya sebelumnya membahas lagu bergenre soul ballad, maka untuk lagu favorit saya (juga) kali ini tak tanggung-tanggung, tiga genre sekaligus tergabung dalam sebuah lagu bertajuk Bohemian Rhapsody. Ah..saya lupa menjelaskan maksud dari lagu multidinamis, kalian pasti sudah bertanya-tanya kan? (jangan bilang “nggak juga!”) πŸ‘Ώ Mulanya, saya mendapatkan istilah itu untuk menggambarkan kompleksitas sebuah lagu. Mengapa demikian? (tauk??) πŸ™„ karena seperti yang sudah disebutkan di atas, lagu ini berisi tiga genre sekaligus dan tentunya dinamika masing-masing genre sangat terasa perbedaannya. Sekalipun demikian tak lantas membuat lagu ini jadi terpecah dan senggang dalam kesatuan genre itu. Tiga genre tersebut adalah ballad, opera, dan hard rock.

Lagu ini muncul pertama kali di tahun 1975 dalam album A Night at the Opera. Pertama kali release lagu ini langsung menduduki puncak urutan Top UK Single Chart. Dan tak tanggung-tanggung, genap sembilan minggu lamanya pada bulan Januari tahun 1976, Bohemian Rhapsody merajai musik Inggris pada waktu itu. Bahkan setelah kematian Freddie Mercury pun (di tahun 1991), lagu ini masih mendapatkan tempat di puncak chart selama lima minggu berturut-turut (wow :wow: )

Angkat topi buat mas Freddie Mercury, sang penulis lagu terkenal ini. Awalnya Freddie ingin menampilkan sebuah packaging yang berbeda dari lagu-lagu rock mereka sebelumnya. Penambahan choir di tengah lagu menunjukkan bahwa opera (yang notabene sangat berlawanan dengan aliran rock) bisa nge-blend dengan genre rock sekalipun. Untuk perpaduan choir-nya, ketiga personel Queen lainnya (Brian May, Freddie Mercury, dan Roger Taylor) ikut andil menyumbangkan vokal mereka.

(gambar: titinada/chord Bohemian Rhapsody)

Seperti yang telah disinggung di atas, lagu yang berdurasi selama 5:55 menit ini terbagi atas tiga genre yaitu ballad, opera, dan hard rock. Namun komposisinya dalam lagu itu sendiri dapat dianalisis menjadi enam bagian yakni intro, ballad, guitar solo, opera, dan outro. Sesuai dengan sumber yang saya baca, masing-masing bagian itu dijelaskan sebagai berikut.

Intro (00:00 – 00:49)
Lagu ini diawali dengan sebuah acapella, kemuadian di 15 detik kemudian vokal Freddie masuk. Di akhir bagian intro ditandai dengan masuknya bass dan permainan silang piano di B minor.

Ballad (00:49 – 02:36)
Dimulainya permainan vamp piano dan bass-nya Deacon menandai dinamika mulai masuk ke bagian ballad. Vokal Freddie mulai menunjukkan perubahan dari soft mendayu-dayu menjadi lebih menjiwai dan bergelayut. Pada bagian ini, ada dua verse yang dilantunkan secara apik oleh Freddie. Di verse pertama atmosfer lagu lebih ke keputusasaan dan kesedihan yang dibumbui oleh hentakan drum Taylor dan vamp piano sekali lagi. Di verse kedua lebih dalam lagi, Freddie, lewat vokalnya, menggambarkan betapa terpuruknya dia “as a poor boy dan mamma-nya yang just killed a man”. May memainkan skill-nya untuk mendukung suasana itu dengan permainan string-nya di samping dari bridge.

Guitar solo (2:36 – 3:03)
Inilah bagian yang yang paling saya suka. Segera setelah Freddie menuntaskan lirik “I sometimes wish I’d never been born at all” suasana lagu mulai menampakkan kenaikan tensinya. May menampilkan bridge yang menghubungkan ballad dengan opera. Permainan solo May semakin menambah kekompleksan nuansa dengan naiknya tensi lagu dan juga penambahan sedikit staccato di kunci A mayor pada piano.

Opera (3:03 – 4:07)
Selesai dengan guitar solo, opera muncul dan choir vokal masuk. Bagian ini ditunjukkan oleh kecepatan harmoni dan ritmis sebagai gambaran bahwa suasana lagu mulai masuk ke dalam dunia gothic dan devilians. Dinamikanya sangat terasa di setiap bair liriknya. Jika vokal Freddie diiringi piano, maka choir-nya (Mercury, May, Taylor) lebih lengkap lagi dengan drum, bass, piano, dan timpani. Mengutip dari perkataan Taylor, “Brian could get down quite low, Freddie had a powerful voice through the middle, and I was good at the high stuff”. Dari sisi liriknya, bagian ini banyak memakai beberapa istilah gothic dan religious seperti Scaramouche (sebuah karakter badut sombong Italia), the fandango (musik dance klasik), Galileo Galilei (nama tokoh ilmuwan), Figaro (saya juga kurang paham istilah ini πŸ™„ ), Beelzebub (raja setan πŸ‘Ώ ) dan Bismillah (kalimat pembuka Al-Quran). Dan di akhir opera, ditutup oleh falsetto dari Taylor di oktaf kelima (Bβ™­5).

Hard rock dan Heavy metal (4:07 – 4:56)
Tak ingin menghilangkan identitas rocknya dalam lagu ini, Queen kembali menampilkan aggresive hard rock-nya di bagian ini. Senada dengan itu, Freddie menunjukkan kemarahannya akibat pengkhianatan dan kekejaman (yang ditunjukkan di bagian ballad tadi). Tiga gitar sekaligus meraung dengan distorsi yang cukup dan diakhiri dengan sebuah ritardando (tempo melambat tiba-tiba).

Outro (4:56 – 5:55)
Sebagai anti-klimaks, musik dalam lagu ini mulai berangsur-angsur kembali ke tempo awal di E mayor yang sebelumnya berada di C minor. Yaitu segera setelah May memainkan oktaf-oktaf naik di kunci B secara mixolydian (komposisi nada dariΒ  skala Eβ™­) di bagian hard rock tadi. Deacon memainkan twin guitar melody sebagai penghubungnya. Dan setelah lirik “nothing really matters” yang terakhir kembali ke kunci E mayor dan ditutup oleh pukulan gong.

Bicara mengenai makna diri lirik lagu Bohemian Rhapsody ini tidak banyak diketahui oleh banyak orang. Penulisnya (Freddie) sendiri menolak untuk mendeskripsikan makna lagu itu. Sahabat terdekat sekaligus salah satu personel Queen, Brian May, mengatakan bahwa makna lagu ini sangat sensitif bagi Freddie “Freddie was a very complex person: flippant and funny on the surface, but he concealed insecurities and problems in squaring up his life with his childhood. He never explained the lyrics, but I think he put a lot of himself into that song”. Roger Taylor sendiri mengaku bahwa arti sebenarnya dari lagu ini adalah “fairly self-explanatory with just a bit of nonsense in the middle”😦 terlepas dari ramainya isu kemunculan lagu ini, saya tetap nge-fans dengan Queen and especially for this song :mrgreen:

What a wonderful and perfect song??? And at last I pleasurely said that πŸ˜†

30 responses

  1. Pertamax gan!

    Gue lebih suka reggae dan slow song

    January 7, 2012 at 7:30 am

    • thanks gan πŸ™‚
      reggae cuman sebagian lagu yang nyambung di telinga saya, kalo slow…. πŸ™„ moody aja lah. πŸ˜†

      January 7, 2012 at 8:54 am

  2. lagu mereka emang keren2 , ,

    January 7, 2012 at 9:48 am

  3. emang lagu keren πŸ™‚

    January 7, 2012 at 10:49 am

  4. Iya lho, saya juga angkat topi dengan Alm. Mercury. Hebat deh. Musik Bohemian ini khas banget gitu, sampe sekarang masih dinyanyikan banyak band. Saya pertama kali dengar musik Queen di album best of the best mereka, pas SMP. Wah, selain trek “Bicycle”, “Bohemian Rhapsody” ini saya suka banget. πŸ™‚

    January 7, 2012 at 3:01 pm

    • sejak smp ya? kalo saya sekitar 2004-2005-an baru tau band ini πŸ™„
      iya kang, yang Bicycle juga oke… πŸ™‚

      January 8, 2012 at 8:26 am

  5. r10

    yg paling diingat dari queen adalah lagu we are the champions

    January 8, 2012 at 4:37 am

  6. Gandi R. Fauzi

    Like this song…. Tapi sepertinya bukan Bismillah, tapi “Wish me Luck”, terdengar mirip. Kalo ga salah, hehe… πŸ˜›

    January 8, 2012 at 2:11 pm

    • bukan gan… bener bismillah kok, emang kedengarannya kayak wish me luck ya… :mrgreen: (malah aq pikir kayak nama produk rokok πŸ˜› )

      January 9, 2012 at 4:30 am

  7. Mereka tak ada duanya kali…

    January 8, 2012 at 2:28 pm

  8. wah review nya komplit banget. πŸ˜€
    menurut gua bohemian rhapsody juga salah satu the best song ever. banyak unsur dijadiin satu tapi tetep membuat kesatuan bikin lagu ini jadi komplit. salut bnaget ama queen.

    January 8, 2012 at 6:10 pm

    • iya kang, bayangin 3 genre dengan kompleksitas dinamika masing-masing bisa jadi satu… keren gila 😎

      January 9, 2012 at 4:34 am

  9. Ely Meyer

    blom pernah denger kayaknya πŸ™‚

    January 8, 2012 at 8:40 pm

  10. sangat sangat keren
    lagu keren ha ha πŸ˜†

    January 9, 2012 at 3:01 am

  11. Bohemian Rhapsody ini memang lagu yang keren banget! One of the best songs EVER deh! πŸ™‚ Sangat kompleks dan “ramai” banget (kayak yang ditulis di review, ada banyak genre di dalam satu lagu; dan kesemuanya nggak cuma asal dicampur saja, tapi bener-bener di-blend-in jadi satu karya yang harmonis!)

    January 9, 2012 at 1:04 pm

    • ajiib.. :mrgreen: sangat kompleks tapi tetep enak didengar πŸ˜€

      January 9, 2012 at 1:38 pm

  12. Falzart Plain

    Kayaknya…
    Saya tidak begitu kena dengan aliran yang satu ini…
    πŸ™‚

    January 10, 2012 at 12:42 am

    • selera orang emang relatif sih ya, πŸ™‚ sukanya sama aliran apa?

      January 10, 2012 at 1:10 am

      • naila

        This is a good song, man!
        Saya lahir tahun 1995 dan baru denger lagu ini secara keseluruhan tahun 2016 hahaha gila ya…tp ya itu mungkin sepotong2 udh pernah denger tp gak terlalu perhatian sih karna gak dikenalin lagu2 barat sm ortu.

        September 7, 2016 at 4:59 pm

      • naila

        This is a good song, man!
        Saya lahir taun 1995 dan baru denger lagu ini secara keseluruhan taun 2016 hahaha gila ya katro bgt gue wkwkwk tapi ya itu mungkin udh pernah denger sepotong2 karna lagu ini gak terlalu asing di telinga dan katanya lagu ini jd ost nya film disney ya?

        September 7, 2016 at 5:02 pm

  13. kalo gak salah saya pernah baca dari suatu website kalo lagu ini dapet posisi pertama “lagu di bawah tahun 2000” yang paling disuka pendengar radio, itu didapetin dari voting beberapa radio besar di luar negri, dari lagu ini juga jadi inget Calculus Rhapsody di yutub πŸ˜€

    January 11, 2012 at 3:39 am

    • iya gan, keren banget ya, meskipun banyak kritik sana-sini (mengenai liriknya) tapi tetep aja hebat!! πŸ˜€

      January 11, 2012 at 4:13 am

  14. best song all time…
    dengerin mlm2 enak bgt tuh….

    October 1, 2012 at 6:04 am

  15. I have been browsing on-line more than 3 hours today,
    but I by no means discovered any attention-grabbing article like yours.

    It’s beautiful price sufficient for me. Personally, if all web owners and bloggers made excellent
    content as you did, the net shall be a lot more helpful than ever before.

    February 19, 2014 at 11:14 am

Leave a reply to Johan Cancel reply